Dalam perencanaan karakter sebuah kawasan baik itu dengan skala kota atau kawasan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas suasana kawasan tersebut, bernilai jual dan khas, terdapat 5 elemen dalam pengembangan kawasan yang relevan untuk diterapkan. Lima elemen tersebut adalah nodes, edges, paths, districts, dan landmarks (Kevin Lynch, 1960).

Source: https://id.pinterest.com/nguyenthaopham9/architect/?lp=true

 

Node adalah simpul dari path (jalur sirkulasi) yang diberikan sebuah penekanan untuk meningkatkan pengenalan dan orientasi pada jalur sirkulasi tersebut. Terkadang dalam tujuan tertentu node tersebut diberikan sentuhan elemen arsitektur yang disebut sebagai landmark, yaitu sebuah bentuk fisik yang khas (mungkin monumental) dan dapat menjadi acuan bagi pengguna kawasan sehinggamemudahkan dalam orientasi serta turut membantu menciptakan karakter sebuah kawasan, hal ini akan semakin tercapai jika elemen fisik (arsitektur) tersebut mencerminkan nilai budayalokal kawasan tersebut, elemen fisik ini dalam berupa bangunan atau ruang terbuka/lanskap (Salim, 1993; Lynch, 1960; Moughtinet, dkk, 1999).

Edge adalah sebuah batas maya yang membedakan kawasan satu dengan kawasan lainnya, sebagai mana landmark, biasanya edge juga dibentuk dari arsitektur bangunan dan atau lanskap, terutama jika jalur sirkulasinya tidak begitu jelas dalam membentuk blok kawasan. Pada akhirnya berbagai elemen tersebut akan ditentukan di dalam sebuah distrik atau kawasan tertentu yang menjadi objek perencanaan dan perancangan

Path adalah jalur sirkulasi atau akses pergerakan pengguna kawasan dalam melakukankegiatan, bentuk‐bentuk jalur ini dapat berupa jalan, trotoar, gang, atau apapun yang sesuaidengan fungsi tersebut, keberadaan elemen‐elemen fisik disepanjang jalur sirkulasi inimenciptakan ruang gerak yang berkarakter dan khas.

Wilayah publik menjadi hal yang sangat tepat untuk diterapkan berbagai konsep arsitektur dengan berbagai tujuannya. Secara umum, intervensi yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas ruang kawasan destinasi adalahpada path (jalur sirkulasi/aksesibilitas) node dan landmark (bangunan dan atau ruang terbuka publik dengan sejumlah program ruang), sedangkan untuk meningkatkan kualitas danmengembangkan daya tarik, diterapkan beberapa pengaturan terhadap bangunan atau area daya tarik wisata dan pembangunan infrastruktur penunjang baru.