DESTINASI PARIWISATA DAERAH KEPULAUAN SULA MALUKU UTARA
Perkembangan pariwisata memperlihatkan kecenderungan untuk menjadi sektor andalan, terutama dalam menghasilkan devisa serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Satu hal yang perlu diingat, sektor pariwisata bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi merupakan alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sehingga pembangunan pariwisata perlu direncanakan secara terarah dan bertahap dengan sasaran-sasaran yang jelas.
Perencanaan yang jelas merupakan syarat mutlak dalam pengembangan pariwisata. Tanpa arah pengembangan yang jelas dan disepakati oleh seluruh stakeholders, maka pembangunan yang dilaksanakan dapat kehilangan fokus dan rentan terhadap kemungkinan munculnya dampak negatif yang tidak diinginkan. Mengingat pariwisata sangat multisektoral maka dalam perencanaannya perlu diintegrasikan dalam satu rencana wilayah yang komprehensif yang dalam pelaksanaannya juga membutuhkan komitmen dan dukungan dari semua pihak secara menerus.
Destinasi pariwisata merupakan sebuah bauran dari produk pariwisata, pengalaman, dan komponen tidak nyata lainnya yang di promosikan kepada konsumen (Page dan Connell, 2006:321) yang di dalamnya terdapat available package, accessibility, attraction, amenities, activities dan ancillary services. Komponen dari produk pariwisata yang dikembangkan dapat terdiri dari destination attraction, destination facilities, accessibility, image and price (Middleton, 1998). Penyusunan rencana pengembangan harus terpadu baik secara vertikal maupun horizontal. Terpadu secara vertikal adalah adanya integrasi dan keterpaduan berbagai tingkat perencanaan mulai dari pusat sampai daerah. Secara horizontal akan memperhatikan integrasi dan keterpaduan perencanaan pada tingkat lintas sektoral dan lintas kawasan. Keterpaduan perencanaan berkaitan juga dengan pendekatan spasial dan hubungan antar pemangku kepentingan.
Sehubungan dengan masih rendahnya jumlah kunjungan wisatawan, sebagian besar sumber daya wisata yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Sula masih lebih banyak dinikmati oleh masyarakat lokal dibandingkan dengan dengan wisatawan yang datang ke kabupaten ini sehingga dengan demikian pengemasan sumber daya wisata dalam paket wisata tertentu seiring dengan perkembangan kunjungan wisatawan dan pemasaran produk wisata sumber daya tersebut dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang di kawasan Maluku Utara sehingga memiliki nilai tambah yang diharapkan akan mampu berdampak kepada peningkatan kunjungan wisatawan. Pengemasan secara lebih menarik guna mewujudkan diferensiasi produk dibandingkan dengan kawasan-kawasan lainnya di Indonesia.
Comments :