Salah satu pertanyaan yang kerap diajukan oleh calon mahasiswa dan orang tua calon mahasiswa, bahkan mahasiswa yang sudah menjalankan studi di Program Studi Destinasi Pariwisata Universitas Bina Nusantara, adalah: ke mana setelah lulus?

 

Pertama, yang menjadi latar belakang, Indonesia memiliki sumber daya alam dan budaya yang kaya dan beragam, yang berpotensi untuk dikembangkan oleh talenta-talenta kepariwisataan yang memiliki landasan ilmu, keterampilan, dan pengalaman berkualitas di bidangnya. Prodi Destinasi Pariwisata Universitas Bina Nusantara didirikan dengan semangat untuk menghasilkan lulusan di bidang kepariwisataan yang memiliki nilai tambah berupa keahlian teknologi informasi dan jiwa kewirausahaan, yang mampu menjawab tantangan permasalahan dan berkontribusi terhadap perkembangan dunia kepariwisataan di Indonesia, bahkan tingkat global. Hal tersebut sesuai dengan visi Universitas Bina Nusantara, yaitu “A World-class university … In continuous pursuit of innovation and enterprise”.

Gambar 1 Keindahan alam di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang memerlukan talenta kepariwisataan untuk dijaga sekaligus dikembangkan (foto: Teguh Amor Patria, 2017)

Lalu, apa yang akan dipelajari dan didapat mahasiswa selama mengikuti perkuliahan di Prodi Destinasi Pariwisata Universitas Bina Nusantara? Pertama, dan pada dasarnya, studi kepariwisataan mempelajari fenomena manusia dalam melakukan perjalanan dari tempat asal ke tempat tujuan dan kembali ke tempat asalnya, dengan tujuan tidak untuk menetap atau bekerja. Oleh karena itu, pariwisata juga dapat dilihat sebagai suatu sistem, yang melibatkan elemen-elemen yang saling terkait dan memengaruhi, mulai dari wisatawan, masyarakat setempat di destinasi wisata, daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas yang terkait langsung dengan pariwisata maupun tidak, hingga pemerintah dan dunia usaha di tempat asal dan destinasi wisata. Pariwisata juga dapat ditinjau dan dikaji dari berbagai disiplin ilmu, seperti perencanaan, manajemen, lingkungan, sosio-ekonomi, sosio-budaya, dan banyak lagi. Khusus di Universitas Bina Nusantara, bisnis menjadi pendekatan program studi, sehingga mahasiswa juga akan mempelajari teknologi informasi dan kewirausahaan selain ilmu kepariwisataan sendiri. Mahasiswa juga akan menjalani berbagai praktik kepariwisataan – sebagian berskala global – agar memiliki keahlian praktis dan pengalaman kepariwisataan. Pada akhirnya, para lulusan Prodi Destinasi Pariwisata akan memiliki nilai tambah di sisi bisnis yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan kepariwisataan di Indonesia maupun internasional.

Gambar 2 Wisatawan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Selatan. Pengembangan kepariwisataan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran SDM kepariwisataan yang berilmu, berketerampilan, dan berpengalaman (foto: Teguh Amor Patria, 2016)

Lalu pertanyaannya, ke manakah setelah lulus kuliah Prodi Destinasi Pariwisata? Ada banyak peluang yang dapat dimasuki oleh lulusan. Sebagai contoh, dari sisi daya tarik wisata, lulusan dapat bekerja di pusat-pusat pertunjukan seni dan kebudayaan, taman-taman nasional atau cagar alam, taman-taman bertema (theme parks), museum dan galeri, kegiatan luar ruangan (outdoor activities), bahkan pengelolaan destinasi wisata, dan lain sebagainya. Dari sisi aksesibilitas, lulusan dapat bekerja di usaha transportasi wisata, mulai bus wisata hingga maskapai penerbangan, kapal pesiar, biro dan agen perjalanan wisata, bidang pemanduan dan interpretasi (guiding and interpretation), dan sebagainya. Dari sisi akomodasi, ada usaha hotel dan resor wisata, bed & breakfast, guesthouse, villa dan bungalow, dan sebagainya. Dari sisi event, ada usaha penyelenggara event (event organizer), seperti event olahraga, rapat, incentive, konferensi, pameran, konser, teater, dan sebagainya. Lalu ada fasilitas lain yang terkait langsung dengan pariwisata, seperti restoran dan catering, pusat informasi pariwisata (tourist information center), spa dan pusat kesegaran, dan banyak lagi. Selain itu, ada juga bidang-bidang lainnya yang terkait kepariwisataan, seperti pelatihan dan pendidikan, konsultan, penelitian, manajemen keuangan, pemasaran, penerbitan dan publikasi (seperti majalan pariwisata), advertising, dan sebagainya. Lulusan dapat mencari pengalaman terlebih dulu dengan bekerja untuk pihak lain sebelum membuka usahanya sendiri. Tingkat yang tersedia beragam, mulai dari junior staff hingga supervisor, bahkan hingga manajerial, baik untuk usaha berskala nasional maupun global. Apabila lulusan ingin memulai usaha sendiri, berbagai jenis usaha di atas sangat mungkin untuk dikembangkan – bahkan dengan kreatifitasnya sendiri, lulusan dapat menciptakan usaha-usaha kepariwisataan yang inovatif, yang memadukan trend masa kini dengan teknologi informasi yang berkembang sangat cepat dan tanpa batas.

Foto 3 Papan interpretasi di Taman Nasional Mount Rainier, Amerika Serikat. Interpretasi adalah salah satu bidang yang yang dapat dikembangkan di objek dan destinasi parifisata di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan (foto: Teguh Amor Patria, 2017)

Jadi, jangan khawatir. Peluang bagi lulusan Prodi Destinasi Pariwisata Universitas Bina Nusantara akan selalu ada, tinggal bagaimana kita mau memanfaatkannya. Oleh karena itu, mungkin tepat untuk mengutip semboyan “The sky is the limit” (langit adalah batasannya) bagi para lulusan Destinasi Pariwisata Universitas Bina Nusantara.