Pada hari Jumat, 23 Agustus lalu, tim Program Studi Destinasi Pariwisata Universitas Bina Nusantara menjalankan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) di SMAS Kristen IPEKA Puri Indah, Jakarta Utara. Dalam kegiatan itu, tim menjelaskan tentang industri kepariwisataan di Indonesia, peluang perkembangannya di masa mendatang, dan pendidikan kepariwisataan kepada sejumlah siswa tingkat akhir.

Gambar 1 Kaprodi Destinasi Pariwisata BINUS, Bapak Wendy Tarigan, sedang memaparkan tentang perkembangan dunia kepariwisataan kepada siswa SMAS IPEKA Puri Indah (foto: Yopy Maulana)

Penjelasan tentang pendidikan kepariwisataan perlu untuk disebarkan ke masyarakat luas karena perkembangannya yang cepat. Sebagian masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, masih mengindentikkan kuliah Pariwisata dengan Perhotelan atau Wisata dan Perjalanan. Hal ini wajar karena, dalam dunia nyata, hotel dan wisata merupakan komponen utama dari industri kepariwisataan yang paling jelas terlihat. Dalam dunia akademis yang selalu dinamis, saat ini Pariwisata sudah dilihat sebagai suatu keilmuan yang melibatkan banyak disiplin ilmu, mulai dari perencanaan wilayah sampai manajemen, antropologi sampai psikologi, transportasi hingga komunikasi, sebagai contoh. Karena sifatnya yang muti-disiplin, penting bagi program studi pariwisata di perguruan-perguruan tinggi untuk menentukan fokus bidang sesuai kebutuhan mahasiswanya.

Gambar 2 Pemaparan dilanjutkan dengan peluang kerja di industri kepariwisataan, baik di dalam dan luar negeri (foto: Yopy Maulana)

Program Studi Destinasi Pariwisata di Universitas Bina Nusantara bertujuan untuk menghasilkan lulusan Kepariwisataan yang memiliki jiwa kewirausahaan dan kemampuan teknologi informasi yang kuat. Menurut pengalaman selama ini, kebanyakan mahasiswa memiliki cita-cita membangun usaha sendiri di bidang wisata dan perjalanan (tours and travel). Kebutuhan mahasiswa ini, yang digabungkan dengan jiwa kewirausahaan dan keterampilan di bidang IT, yang dijadikan fokus Prodi Destinasi Pariwisata di Universitas Bina Nusantara. Dengan demikian, diharapkan calon lulusan akan siap terjun ke dunia nyata dan mampu bersaing dengan lulusan lainnya, baik di tanah air maupun untuk tingkat internasional.

 

P2M tentang pendidikan kepariwisataan ini berlangsung selama lebih kurang satu jam. Setelah penjelasan, sejumlah siswa mengajukan pertanyaan terkait hobi, cita-cita, dan peluang kerja terkait kepariwisataan. Semoga kegiatan ini akan terus berlangsung dan mencapai lebih banyak lapisan masyarakat di Jakarta dan tempat-tempat lain di Indonesia, sehingga lebih membuka wawasan akan dinamikan pendidikan (dan peluang usaha dan kerja) kepariwisataan.