Tourism dan Covid-19
Bersamaan dengan penyebaran Covid-19, banyak atraksi wisata dan penyelenggaraan event di berbagai wilayah dunia merasakan dampaknya dan bereaksi. Dimulai dengan ditutupnya Shanghai Disney Resort, tidak lama setelah itu, semua Theme Park bertemakan Disney di Asia tutup karena virus ini. Gyeongbokgung Palace, Teatro alla Scala, The Tokyo Skytree, adalah 3 diantara atraksi wisata yang tutup menaggapi penyebaran Covid-19. Museum-museumpun juga terkena dampak dari adanya isu ini. Pemerintahan Itali contohnya, memerintahkan untuk menutup museum-museum di Itali. Demikian pula dengan Pemerintahan RRC, memaksa penutupan museum-museum dan menawarkan kunjungan museum secara digital sebagai pengganti.
Menyebarnya virus ini dan bertambahnya kasus di seluruh dunia juga menyebabkan destinasi-destinasi memberikan batasan kedatangan para pengunjung. Northern Italy contohnya, hingga saat ini, kunjungan kedalam maupun keluar ke wilayah tersebut dibatasi. Belum lagi Arab Saudipun melakukan pembatasan kunjungan masuk ke negaranya, termasuk bagi wisatawan dengan tujuan wisata reliji umroh. Larangan ini dikhawatirkan akan terus berlangsung sampai Musim Haji berlangsung awal Juli mendatang.
Sejumlah event-event besar juga merespon. ITB Berlin, sebagai ajang event terbesar dalam industry pariwisata terpaksa membatalkan penyelengaraannya, meski tetap menyediakan platform secara virtual untuk networking. Spring Grand Sumo Tournament dan cherry blossom festivals, adalah beberapa event yang bernasib serupa, dibatalkan karena penyebaran Covid-19.
Sekalipun demikian, masih banyak pula negara, destinasi dan atraksi wisata yang tetap memperbolehkan pengunjung untuk datang, Indonesia, Canada, Belanda, tiga diantara negara-negara yang tetap mengharapkan kunjungan wisatawan.
Menyikapi hal ini, apakah harus membatalkan rencana perjalanan mendatang kita atau tetap meneruskannya, pertimbangkanlah secara personal. (Some suggestions for you if you choose to keep your plan to travel will be available in the next article ?)
Comments :