Halo semuanya, perkenalkan nama saya Wendy Puisetya. Saya mahasiswa dari Binus University Jurusan Tourism Destination, Binusian angkatan 2022, Semester 5. Pada kesempatan kali ini saya ingin menceritakan tentang pengalaman saya bersama kelompok mengikuti Lomba Binus Business Plan Competition dan lolos hingga babak final.

Pada mata kuliah Tourism Feasibility Study kami diberikan tugas untuk membuat sebuah proposal penyelenggaraan sebuah event secara berkelompok. Jenis event dibebaskan, tetapi harus berkaitan dengan pariwisata. Kelompok kami diketuai oleh Aurelia Anggraini dan beranggotakan saya, Vivi, Velya dan Beatrix. Proposal dari event yang kami buat inilah yang didaftarkan ke dalam Lomba Binus Business Plan. Tidak pernah terpikirkan oleh kami untuk memenangkan kompetisi tersebut.

Pada saat pengumuman finalis, kami sangat terkejut karena nama dari event yang kami buat masuk ke dalam daftar 15 proposal yang maju ke final. Bisa dikatakan event yang kami buat ini masuk ke daftar 15 proposal terbaik. Perasaan kami semua sangat senang, bangga, dan terkejut. Terlebih saat tau bahwa kami terpilih diantara 1000 proposal yang masuk. Sebelumnya, kami tidak pernah menargetkan untuk memenangkan kompetisi ini. Diberi kesempatan luar biasa ini, kami terpacu untuk lolos dari babak final dan menjadi juara 1. Kami sangat ingin membuat dosen, jurusan, orang tua, dan teman bangga.

Sedikit tentang proposal yang kami buat, kami membuat proposal penyelenggaraan sebuah event bernama “Sarangan Unity Festival 2021”. Acara yang kami buat ini merupakan festival budaya, dimana berbagai macam budaya, kesenian, dan pertunjukan khas Jawa Timur akan ditampilkan dalam satu wadah. Harapannya budaya tersebut dijaga dan dilestarikan, mengingat jaman sekarang banyak kebudayaan yang dilupakan. Kami ingin agar budaya di Indonesia lebih dikenal baik oleh orang dalam negeri maupun luar negri. Festival ini akan diselenggarakan di Jawa Timur tepatnya di Telaga Sarangan. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan dimana masih banyak orang ataupun wisatawan yang tidak mengetahui destinasi wisata ini. Hal tersebut sangat disayangkan karena Telaga Sarangan ini memiliki keindahan alam yang sangat cantik dan juga alami, yang dapat dipastikan bisa memanjakan mata para pengunjung.

Selain untuk menjaga serta melestarikan budaya yang ada di Indonesia, tujuan lain dari diselenggarakannya event ini adalah sebagai media untuk memperkenalkan destinasi wisata yang tidak kalah cantik dari destinasi lainnya namun jarang diketahui banyak orang karena tidak terekspos. Diharapkan acara seperti ini menjadi event bersama masyarakat lokal dan dapat dinikmati oleh semua kalangan usia.

Pada saat ini kami sudah masuk kedalam tahap final, puncaknya padaTanggal 26 november 2020. Kami akan lebih fokus untuk bisa memenangkan kompetisi tersebut dan mengharumkan nama Pariwisata Binus. Doakan kami ya.

 

Jakarta, 23 November 2020

 

 

Editor: HU