Eksplor Jakarta Barat: Potensi Pariwisata di Kecamatan Palmerah (Tugas Proyek Tourism Destination Planning & Management – Binusian 2024)
Palmerah, atau bisa juga ditulis Pal Merah, adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kota Administrasi Jakarta Barat, Indonesia. Kecamatan Palmerah terdiri dari enam kelurahan, yaitu: Slipi, Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, Jatipulo, Palmerah, dan Kemanggisan. Kecamatan Palmerah berbatasan dengan beberapa Kecamatan, yaitu: Grogol Petamburan (Utara), Kebayoran Lama (Selatan), Tanah Abang (Timur), dan Kebon Jeruk (Barat). Berdasarkan demografi pada tahun 2020, penduduk kecamatan ini berjumlah 206.353 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 105.506 jiwa dan perempuan 100.847 jiwa, dengan kepadatan penduduk 27.477 jiwa/km2. (Wikipedia).
Dengan daya tarik, aksesibilitas, dan fasilitas di wilayah Kecamatan Palmerah yang cukup luas dan penduduk yang besar, Kecamatan Palmerah berpotensi dan bisa dijadikan tujuan wisata. Dalam tugas project ini, kami telah mengunjungi beberapa lokasi yang bisa dijadikan tujuan wisata, yaitu: Hotel Palmerah, Taman Cattleya, dan Museum Tekstil.
Rumah Hantu Dendam Hotel Palmerah-Twin Plaza Hotel. Rumah Hantu Dendam Hotel Palmerah hadir di sebuah gedung yang dulunya adalah Twin Plaza Hotel. Sesuai pasal 14, ayat 1, menurut kami pembangunan daya tarik pada Hotel Palmerah adalah pembangunan daya tarik wisata hasil buatan manusia, yang mana memiliki fasilitas rekreasi dan hiburan. Salah satu daya tarik di Hotel Palmerah adalah rumah hantu.
Rumah Hantu Dendam Hotel Palmerah-Twin Plaza Hotel (2022)
Beberapa fasilitas pendukung destinasi wisata yang ada di Hotel Palmerah antara lain: Free wi-fi, restaurant, kolam renang, hot tube.
Aksesibilitas untuk ke Hotel Palmerah dapat menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta, dan juga transportasi online.
Taman Cattleya. Taman Cattleya, atau bisa disebut dengan Taman Tomang, memiliki luas sekitar tiga hektar dan memiliki daya tarik wisata hasil buatan manusia yang memiliki fasilitas hiburan, rekreasi, serta olahraga. Menurut kami, daya tarik pada Taman Cattleya adalah taman kota yang besar, rapi, cantik, terawat, dan teduh. Selain itu bisa juga dijadikan spot olahraga jogging baik sendiri, bersama keluarga maupun pasangan.
Taman Cattleya (2022)
Fasilitas menunjang pada destinasi wisata ini yaitu area parkir kendaraan (roda 2 dan 4), Musholah (tempat ibadah untuk umat Muslim), kamar mandi, tempat istirahat, dan jogging track.
Aksesibilitas untuk ke Taman Cattleya mudah diakses karena selain menggunakan kendaraan pribadi kita juga bisa mengakses transportasi umum seperti bus.
Museum Tekstil. Museum Tekstil memiliki luas 16.410 meter dan daya tarik wisata budaya yang bersifat tangible. Menurut kami daya tarik pada wisata ini antara lain: bangunan yang sangat khas karena memiliki nuansa masa kolonial, halaman luas dengan rerumputan dan pohon yang teduh, serta tentunya koleksi tekstil yang ada pada museum ini, selain itu ada juga bendera dari Keraton Cirebon yang mana merupakan koleksi tertua yang ada di museum ini.
Museum Tekstil (2022)
Fasilitas yang ada di museum ini antara lain: kamar mandi, spot foto yang unik dan menarik, ruang galeri, perpustakaan, gazebo untuk tempat beristirahat/bersantai, tempat souvenir, juga Musholah (temapat ibadah untuk umat Muslim)
Aksesibilitas menuju museum ini mudah, bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jika menggunakan KRL, bisa turun di Stasiun Tanah Abang yang hanya 7 menit jalan kaki dari lokasi.
Setelah kita mengetahui wilayah, demografi penduduk, dan beberapa lokasi wisata yang ada di Palmerah dapat disimpulkan bahwa wilayah Palmerah bisa dijadikan destinasi wisata baik lokal maupun asing, karena telah memenuhi kriteria 3A, yaitu KEY tourist attractions, KEY amenities, dan KEY accessibilities.