Pada hari Minggu, tepatnya pada akhir bulan Oktober 2022, sebagian dari kami kelompok 1, yang terdiri dari Angelica, Claudia, dan Rafi, pergi ke Kelurahan Taman Sari dan Kelurahan Glodok, Jakarta, yang terletak di Kecamatan Taman Sari, Kota Administrasi Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kecamatan Taman Sari terdiri dari delapan kelurahan yaitu, Kelurahan Pinangsia, Kelurahan Glodok, Kelurahan Keagungan, Kelurahan Krukut, Kelurahan Taman Sari, Kelurahan Maphar, Kelurahan Tangki, dan Kelurahan Mangga Besar. Kecamatan Taman Sari terletak di wilayah Jakarta Barat, atau dekat dengan kawasan Glodok. Taman Sari termasuk daerah yang cukup padat penduduknya di antara wilayah lain di Ibu Kota. Kecamatan ini banyak dihuni oleh komunitas Tionghoa, yang mata pencaharian utamanya adalah berdagang dan berdomisili di Glodok dan sekitarnya. Kecamatan Taman Sari juga dikenal dengan daerah yang memiliki daya tarik wisata sejarah yang cukup banyak, seperti museum, gedung-gedung tua dari Pemerintahan Belanda, dan tentunya destinasi wisata Kota Tua yang penuh dengan nilai sejarah yang tinggi di wilayah Taman Sari ini. Hal ini membuat Kecamatan Taman Sari menjadi salah satu distrik di Jakarta Barat yang memiliki banyak daya tarik, aksesibilitas, dan amenitas yang sangat mendukung.
Daya tarik yang ada di Kelurahan Glodok dan Taman Sari (2022)
Daya tarik utama di kecamatan ini adalah nilai sejarah yang terdapat pada daya tarik, aksesibilitas, hingga amenitas yang memiliki cerita atau sejarah. Daya tarik yang terdapat di Taman Sari terutama didominasi oleh wisata sejarah dan pusat perbelanjaan tradisional. Kami telah mengunjungi beberapa daya tarik wisata aktual yang ada di Kecamatan Taman Sari, di antaranya yaitu Kota Tua yang merupakan ikon kota Jakarta di mana terdapat Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, dan masih banyak museum-museum lainnya. Selain itu juga terdapat Pasar Asemka yang merupakan pasar tradisional yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda dan merupakan bagian dari kawasan Pecinaan di Batavia. Lalu terdapat Kawasan Glodok yang sudah ada sejak tahun 1670. Kali Besar, yang
dulunya memiliki sebutan De Groote Rivier, merupakan jalur perahu-perahu yang membawa rempah-rempah menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Terdapat juga Pancoran Chinatown, yang merupakan tempat perbelanjaan terhitung masih baru dengan ornamen nuansa China, dan Petak Enam, yang merupakan pusat kuliner baru terletak di Gedung Chandra.
Amenitas yang ada di Kelurahan Taman Sari (2022)
Saat kami berkunjung ke daerah Kota Tua dan Glodok, kami tidak khawatir akan kebutuhan pendukung atau amenities(amenitas) saat berwisata karena terdapat cukup banyak amenitas, seperti hotel, tempat makan atau restoran, kafe, pusat perbelanjaan, pusat informasi, ATM, musholla,wastafel, peta kawasan, hingga tempat ibadah. Uniknya, banyak tempat yang memiliki cerita atau sejarahnya sendiri, seperti restoran. Salah satu media terbesar di Hong Kong, South China Morning Post, me-review kawasan Glodok Pecinan sebagai surganya wisata kuliner legendaris seperti kafe jamu Acaraki, Café Batavia, dan Pantjoran Tea House yang dibangun pada tahun 1900. Rata-rata hotel yang terdapat di daerah ini juga memiliki interior dengan nuansa historis yang memiliki pengaruh Belanda yang kuat dalam gaya arsitektur dari gedung-gedung tuanya seperti Hotel Mercure Jakarta Batavia. Selain itu juga terdapat pusat perbelanjaan seperti toko cinderamata di kawasan Kota Tua, yaitu Pasar Pisang yang menjual beragam kebutuhan dari baju, pernak-pernik, dan oleh-oleh. Terdapat juga tempat ibadah dengan usia lebih dari tiga abad, yaitu Gereja Sion yang memiliki sejarahnya yang panjang dan dibangun dengan fondasi 10.000 batang kayu dolken agar gereja menjadi bangunan anti gempa.
Aksesibilitas yang ada di Kelurahan Taman Sari (2022)
Aksesibilitas di Kecamatan Taman Sari sangat lengkap, mulai dari kendaraan tradisional hingga kendaraan umum. Untuk menuju Taman Sari, kami menggunakan kendaraan umum Transjakarta yang aksesnya cukup mudah. Apabila ingin berkunjung ke kawasan Kota Tua, pengunjung dapat turun di Halte TransJakarta Kota dan sekitarnya. Selain TransJakarta, terdapat KRL atau Commuterline dan KAI atau kereta jarak jauh, di mana Stasiun Jakarta Kota dibangun pada 1882 dengan gaya Belanda dan tentunya memiliki sejarah yang panjang. Terdapat juga Jaklingko dan angkot yang tersedia di pinggir jalan kawasan ini. MRT Fase dua juga sedang dalam pembangunan di dalam kawasan ini, yang tentunya akan semakin memudahkan dalam akses menuju kecamatan ini. Pengunjung juga bisa berkeliling di kawasan Kota Tua dengan sepeda onthel yang disewakan, juga delman dan bajaj yang cukup banyak. Kawasan ini juga memiliki jalur sepeda, sehingga banyak juga pengunjung pada pagi hari yang bersepeda di area ini.
Daya Tarik Potensial di Kecamatan Taman Sari (2022)
Kecamatan Taman Sari merupakan distrik yang kaya akan cerita dan peninggalan sejarah Jakarta mulai dari masa Kota Batavia, yang sudah dilengkapi dengan fasilitas, akomodasi, hingga aksesibilitas yang memiliki cerita sejarah yang sangat bernilai. Sejak dulu hingga sekarang, kecamatan ini juga merupakan salah pusat bisnis di Jakarta. Setelah kami berkunjung ke beberapa 3A di Kecamatan Taman Sari, kami menyimpulkan bahwa kecamatan ini merupakan kecamatan yang semua elemennya kaya akan sejarah dan meninggalkan kesan. Kecamatan ini juga sangat cocok untuk dikunjungi oleh para turis karena aksesibilitas yang mudah dan amenitasnya yang sangat memadai dan mendukung. Terdapat juga banyak atraksi potensial yang bisa dikembangkan disini, misalnya seperti adanya kapal – kapal di kanal Kali Besar dan jalan street art menuju kawasan Glodok.
Dokumentasi bersama kelompok (2022)