Potensi Wisata Musik / Music Tourism di Indonesia
Music Tourism, atau wisata berbasis musik, adalah salah satu tren yang berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Fenomena ini terjadi ketika penggemar musik dari berbagai negara melakukan perjalanan untuk menghadiri konser atau festival musik.
Di Indonesia, potensi wisata musik yang sangat besar belum sepenuhnya terealisasi. Sementara itu, salah satu model pembangunan ekonomi yang sedang berkembang adalah wisata musik. Masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, menjadikan musik sebagai kebutuhan dan gaya hidup akibat maraknya festival musik setiap tahunnya. Di Indonesia, kuantitas, variasi, dan daya tarik acara musik meningkat drastis. Oleh karena itu, Indonesia harus mempromosikan potensi wisatanya, termasuk potensi festival musik, yang berkontribusi pada pengembangan citra dan branding kota.Di Indonesia, potensi wisata musik yang sangat besar belum sepenuhnya terealisasi. Sementara itu, salah satu model pembangunan ekonomi yang sedang berkembang adalah wisata musik. (Peny Meliaty Hutabarat,2022)
Konser Musik di Indonesia
Kehadiran artis internasional yang menggelar konser tidak hanya menarik perhatian penggemar lokal, namun juga wisatawan asing yang datang khusus untuk menonton konser. Beberapa alasan mengapa wisatawan asing tertarik menonton konser di Indonesia adalah harga tiket yang relatif terjangkau dibandingkan dengan negara-negara lain, meskipun mereka harus menanggung biaya perjalanan. Selain itu, atmosfer konser di Indonesia dikenal sangat meriah, para penggemar internasional seringkali terkesan dengan kehangatan dan antusiasme penonton Indonesia. Wisatawan asing seringkali memadukan perjalanan mereka dengan eksplorasi destinasi wisata Indonesia, yang semakin memperkaya pengalaman liburan mereka. Infrastruktur di Indonesia juga terus berkembang dengan hadirnya venue-venue berkelas seperti Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta International Stadium, ICE BSD, dan lainnya, sehingga memudahkan penyelenggaraan acara. Fasilitas yang semakin lengkap dan akses penerbangan internasional yang lebih mudah juga turut menjadi faktor kedatangan wisatawan asing. Music tourism membawa dampak positif bagi Indonesia, tidak hanya meningkatkan jumlah wisatawan tetapi juga berkontribusi pada perekonomian melalui sektor pariwisata dan industri hiburan. (Almaretta, 2024)
Indonesian Concertgoers
Studi terbaru Populix bertajuk “Beyond Borders: A Study of Indonesian Concertgoers’ Behavior” menyebut, minat dan partisipasi masyarakat terhadap konser musik sangat tinggi. Di mana, 77 persen responden mengutarakan ketertarikan untuk menonton konser musik di dalam maupun luar negeri.
Studi mengungkap antusiasme tinggi masyarakat Indonesia terhadap konser musik, bahkan diproyeksikan akan terus meningkat di tahun 2024, mayoritas respons menyukai group band maupun penyanyi lokal. Hal tersebut menjadi sinyal positif untuk industri musik di Indonesia menurut Co-Founder & COO Populix Eileen Kamtawijoyo, dikutip Jumat, 12 Januari 2024.
Lebih lanjut, di tahun 2023, sebanyak 42 persen responden mengatakan bahwa mereka telah menghadiri konser musik, dengan 32 persen di antaranya menghadiri konser lebih dari tiga kali dalam setahun terakhir. Angka ini diproyeksikan akan meningkat pada tahun 2024, di mana 57 persen responden berencana untuk menonton konser, dengan mayoritasnya akan menonton setidaknya satu sampai tiga konser musik.
Mayoritas responden memiliki preferensi harga tiket kurang dari 1 juta rupiah (51 persen) untuk satu konser. Selain itu, 57 persen responden lebih menyukai konser musik dalam bentuk festival dan 43 persen sisanya memilih konser musik tur. Adapun performer lokal (51 persen) menjadi pilihan utama responden, disusul oleh penyanyi atau group band K-Pop (26 persen) dan penyanyi atau band internasional lainnya (23 persen).
Tingginya antusiasme dan minat masyarakat Indonesia terhadap konser musik ini diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian kreatif dan pariwisata, sehingga bisnis dan penyelenggara acara pun harus semakin kreatif dan proaktif untuk memenuhi ekspektasi masyarakat dalam menikmati hiburan di era pasca pandemi. (infobanknews.com,2024)
Almaretta Anandhea (Binus Tourism Student 2026), Wendy P Tarigan