Dalam kurun waktu lebih kurang 20 tahun terakhir, banyak bermunculan komunitas jalan-jalan bertema sejarah dan warisan budaya di Indonesia. Komunitas ini pada umumnya digagas oleh orang muda yang tinggal di perkotaan, yang menyelenggarakan kegiatan semacam heritage walk secara periodik dan nirlaba untuk masyarakat luas. Tujuan umumnya adalah mensosialisasikan bangunan dan kawasan bersejarah dan memiliki nilai warisan budaya kepada masyarakat. Tema-tema tur yang diangkat beragam, sesuai ketersediaan kawasan dan bangunan warisan di kota masing-masing, seperti Kawasan Kolonial Belanda, Pecinan, Kampung Arab, dan sebagainya, serta bangunan-bangunan bersejarah dan yang memiliki nilai unik, seperti gaya arsitektur tertentu. Tur yang diselenggarakan bersifat edukatif sekaligus rekreatif, dan dikenal sebagai heritage trail.

Foto 1 Komunitas Historia Indonesia adalah salah satu pionir dalam penyelenggaraan heritage trail di Jakarta

(foto: www.komunitashistoria.com)

Pertanyaannya, apakah heritage trail itu? Menurut NSW Heritage Office di Australia, heritage trail adalah suatu jalur yang menghubungkan objek-objek signifikan di suatu kawasan yang memiliki nilai warisan budaya (cultural heritage). Heritage trail dapat dilakukan sendiri, baik oleh warga atau pengunjung, atau dengan panduan seorang pemandu atau interpreter. Secara umum, heritage trail bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan warisan budaya setempat dan menumbuhkan minat terhadap pelestarian; mempromosikan sejarah kawasan terhadap pengunjung; mensosialisasikan kegiatan pelestarian; dan menyediakan kegiatan yang bersifat rekreatif dan edukatif.

Foto 2 Kotagede Heritage Trail di Jogjakarta adalah salah satu komunitas heritag trail paling pertama di Indonesia

(foto: Kotagede Heritage Trail – WordPress)

Kegiatan heritage trail dapat diinisiasi oleh masyarakat setempat, karena biasanya masyarakat setempat lebih memiliki kepedulian dan pemahaman akan sejarah dan warisan bidaya kawasan di mana mereka tinggal. Pertanyaannya sekarang, bagaimana menyusun sebuah heritage trail?

 

NSW Heritage Office menyusun langkah-langkah penyusunan heritage trail sebagai berikut:

  1. Tentukan fokus atau tema trail dan kelompok target utama (atau audiens). Fokus atau tema trail bisa berupa gaya arsitektur, fitur tertentu dari bangunan, warisan industri, warisan budaya di bawah laut, tokoh-tokoh tertentu, atau proses atau event sejarah.
  2. Kumpulkan daftar objek-objek potensial untuk disertakan dalam sebuah heritage trail
  3. Siapkan rancangan rute yang menghubungkan objek-objek yang sudah dipilih (pertimbangkan dan tentukan juga hal-hal berikut: tingkat kesulitan jalur bagi audiens, toilet dan tempat-tempat untuk rehat, tempat parkir bagi audiens, jarak rata-rata ke transportasi publik, batas jarak (untuk jalan kaki, biasanya antara 2 sampai 4 km)
  4. Pertimbangkan aspek-aspek berikut dari setiap objek dalam heritage trail; daya pandang dan akses, sikap pemilik bangunan terhadap kunjungan)

 

Dalam menyusun dan mengembangkan sebuah heritage trail dibutuhkan niat, ide-ide kreatif, dan ketekunan. Apabila kamu sudah memiliki heritage trail di tempatmu sendiri, selain dapat mempromosikan kota dan membantu pelestarian sejarah dan warisan budaya, juga dapat menjadi media penyaluran minat terhadap sejarah dan warisan budaya serta mengasah jiwa kewirausahaan. Semoga kamu tertarik untuk menyusun dan menyelenggarakan heritage trail di kotamu sendiri, seperti yang telah dilakukan teman-teman di kota-kota lain.